Respon Cepat UPTD Kebersihan Wilayah 6, Sampah Liar di Desa Sindangmulya Dibersihkan

 

Bekasi,mascipol – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kabupaten Bekasi wilayah 6 merespon cepat aduan masyarakat terkait menumpuknya sampah di Kp. Muncang Desa Sindangmulya. Informasi ini disampaikan Kepala UPTD Kebersihan wilayah 6, Husain., Rabu (31/05/2023) pagi.

Husain menuturkan, begitu mendapat laporan pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu akibat menumpuknya sampah liar tersebut, pihaknya segera merespon cepat dengan menerjunkan tim petugas pengangkut sampah.

Permasalahan sampah di Kp. Muncang Desa Sindangmulya sudah dibersihkan. Selanjutnya tinggal bagaimana pemerintah desa setempat untuk memantau dan menjalankan sesuai dengan kewenangannya yang telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No 04 tahun 2012 tentang ketertiban umum yang didalamnya ada peran serta Pemerintah Desa.

“Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi terkait sampah liar tersebut,sehingga kami dapat melakukan pengangkatan sampah. Sampah mencapai 1 truk kurang lebih 5 Ton, langsung di buang ke TPA Burangkeng,” ujar Husain kepada awak media mascipol.

Lebih lanjut Husain mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola sampah, terutama sampah rumah tangga. Salah satu upayanya adalah dengan memilah sampah yang bernilai ekonomi seperti kertas, kardus, hingga kemasan plastik untuk disetorkan ke bank sampah. Sedangkan untuk sampah organik, terutama sisa makanan dapat diolah menjadi pupuk organik dengan sistem lubang biopori yang dibuat di halaman rumah.

Ia menjelaskan, sampah organik tersebut bisa dimasukan ke dalam lubang biopori. Jika sudah penuh, lubang tersebut bisa ditutup kembali dengan tanah dan membuat lagi lubang biopori disebelahnya. Adapun manfaat lain dari lubang biopori ini adalah mengurangi genangan air atau limpasan permukaan saat hujan tiba.

Selain dengan sistem biopori, sampah organik sisa makanan juga bisa diolah menjadi pupuk cair organik (POC). Caranya, lanjut Husain dengan memanfaatkan air bekas cucian beras pertama masukkan ke dalam ember dan ditambahkan potongan gula jawa seujung jempol atau jika ada bisa menggunakan air tetes tebu sebanyak dua tutup botol air mineral.

Bersama air beras yang sudah ditambahkan gula jawa atau tetes tersebut, sisa makanan dan masakan yang sudah tidak dikonsumsi dimasukkan ke dalam ember dan ditutup rapat. Bila sudah penuh, tinggal didiamkan selama dua minggu.

“Maka, dari hasil fermentasi tersebut akan tercium aroma seperti tape yang ini terdiri dari cairan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair dan ampas yang setelah ditiriskan bisa jadi pupuk padat atau kompos yang baik bagi tanaman,” pungkasnya.

Pengangkutan sampah liar di monitoring Polsek Cibarusah yang diwakili Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas, Koramil 09/Cibarusah yang diwakili Babinsa dan perwakilan Pemerintah Desa Sindangmulya, RT dan RW setempat.(Wati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *