Kasubditbintibsos Ditbintibmas Korbinmas Baharkam Polri ajak beberapa Tokoh Papua untuk wujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai

Papua, mascipol.id – Kasubditbintibsos Ditbintibmas Korbinmas Baharkam Polri, Kombes Pol Hari Purnomo, S.I.K., S.H., M.H. menyambangi beberapa tokoh Papua yang mempunyai pengaruh dan dipandang oleh masyarakat Papua. Kombes Pol Hari mengajak para tokoh Papua tersebut untuk mengimbau masyarakat agar turut aktif berpartisipasi bersama Polri menjaga situasi kamtibmas di Papua tetap kondusif.

Sambang tokoh yang berpengaruh ini merupakan bagian dari kegiatan _Cooling System_ sehingga diharapkan setiap tahapan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

Beberapa tokoh Papua yang disambangi Kombes Pol Hari Purnomo, sebagai berikut:
1. Bapak H. Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I., M.Pd.I. Tokoh Agama yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura;
2. Bapak Ali Kabiay, Tokoh Pemuda yang saat ini menjabat sebagai Ketua Tokoh Pemuda Papua;
3. Bapak Pendeta MPH. Maure S.Th.;
4. Bapak Pendeta Albert Suebu, S.Th. Tokoh Agama yang menjabat Ketua Klasis GKI Sentani;
5. Bapak Pendeta Paul Monim, S.Th. Tokoh Agama yang menjabat Ketua Klasis GKII, Dafonsoro;
6. Bapak Pendeta George Sorontouw, M.Th. Tokoh Agama yang menjabat Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Jayapura (PGGJ).

Adapun pesan kamtibmas yang disampaikan oleh Kombes Hari Purnomo antara lain:
1. Dalam rangka Pemilu 2024, Binmas Polri sebagai fungsi preemtif bertugas menjaga situasi politik tetap terjaga kondusif baik menjelang, pada saat, maupun pasca Pemilu 2024. Dan yang perlu diwaspadai adalah adanya Polarisasi atau pembelahan di tengah masyarakat meskipun polarisasi dalam kancah pesta demokrasi itu tidak bisa dihindari namun kita harus bisa meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak buruk polarisasi yaitu perpecahan dan perselisihan yang mengarah terjadinya konflik.

2. Menjelang Pemilu 2024, dipastikan akan ada banyak berita palsu dan hoax tersebar di wilayah Papua yang memicu konflik. Perlunya peningkatan literasi agar masyarakat Papua tidak mudah terprovokasi, yang salah satunya politik identitas yang mana para pendukung saling menjatuhkan. Diimbau juga agar para pendukung tidak euforia jika paslonnya menang dan untuk para pendukung paslon yang kalah agar tidak membuat hoax yang memicu konflik.

3. Masyarakat cenderung lebih mendengar dan patuh kepada para tokoh daripada pemerintah. Maka dari itu, diperlukan sinergitas antar para tokoh dengan pemerintahan demi membantu TNI-Polri dalam menjaga stabilitas Kamtibmas yang kondusif.

4. Binmas Polri juga tergabung dalam operasi Damai Cartenz sebagai Satgas Preemtif dan Rasaka Cartenz untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif. Terdapat salah satu kegiatannya adalah “Koteka” yang singkatannya adalah menyambangi tokoh-tokoh elit Papua.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *