Hilang Sejak September 2022 Jamaah Umrah Asal Kabupaten Bekasi Belum Ditemukan

Bekasi,mascipol.id – Satu jamaah umroh atas nama Saropi Mihad Encim 78 tahun asal
Kp Cijati Tonggoh, Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bogor hilang sejak 9 September 2022 di Makkah dan belum ditemukan. Pihak travel yang membawanya menyatakan telah menghentikan pencarian atas hilangnya jamaah tersebut.

“Suratnya menerangkan pencarian dihentikan karena jamaahnya keluar dari hotel,” kata H Mumuh perwakilam travel Aufa Duta Wisata, saat dihubungi, Kamis (21/6/2023).

Mumuh memastikan, bahwa kasus hilangnya Saropi sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga besar terutama ahli warisnya telah menerima secara ikhlas atas musibah hilangnya ayah mereka.

“Dengan keluarga kita sudah selesai,” katanya.

Mumuh mengatakan, surat penghentian pencarian atas hilangnya Saropi sudah diberikan kepada keluarga. Surat tersebut dikirim langsung dari pihak Muassassah di Makkah, Arab Saudi.

“Sudah tiga bulan pencarian di Makkah dihentikan pihak muassassah. Kita sudah datang ke keluarga menyampaikan surat itu,” katanya.

Mumuh memastikan lanjut atau tidaknya pencarian jamaah hilang itu menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi melalui Muassassah. Travel tidak bisa memaksa untuk terus mencari jamaah yang sudah dinyatakan hilang.

“Jadi di surat pernyataan itu tidak ada dia masih meninggal atau belum,” katanya.

Mumuh memastikan, pihak travel sudah memberikan santunan kepada keluarga atas hilangnya Saropi. Berapa nilai santunan yang diberikan kepada keluarga, Mumuh tidak menyampaikannya.

“Kita sudah memberikan santunan kepada keluarga,” katanya.

Mumuh memastikan, bahwa Saropi ini hilang bukan ditinggal dalam perjalanan saat melakukan ibadah. Akan tetapi Saropi hilang karena keluar dari hotel yang tempat dia menginap.

“Beliau itu hilangnya keluar dari hotel bukan tertinggal di perjalanan, bukan tertinggal lagi ada kegiatan,” katanya.

Sementara itu, anak Saropi Sati bin Saropi 51 tahun menangis sesegukan saat menceritakan kronologi hilang ayahnya. Sati mengaku sudah meminta sang ayah untuk tetap tinggal di dalam hotel selama dia menjalankan Thawaf.

Sati juga telah meminta kepada ayahnya ketika terpaksa ingin keluar jangan melepas tanda pengenalnya. Sehingga ketika terjadi apa-apa, bisa mudah mencari atau mengantarkannya ke tempat penginapan.

Sati mengatakan, pada saat hilang ayahnya, pihak travel sempat memberikan harapan bahwa ayahnya pasti pulang dan akan ada yang mengantarkan ke hotel. Namun, sampai rombongan akan menuju ke Madinah, ayahnya belum datang.

“Pihak travel bilang ibu Sati tenang aja, nanti bapak ada yang nganterin. Di situ saya tenang lagi,” katanya.(Wati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *