Oknum Petugas PDAM Tambelang Diduga Bekerja Tidak Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)

 

Kabupaten Bekasi,mascipol.id – Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melakukan evaluasi kepada para petugasnya yang berada di wilayah Kecamatan Tambelang. Pasalnya, banyak oknum petugas PDAM Tambelang yang tidak bekerja sesuai dengan Standar Opersional Prosedur (SOP) dalam melayani dan memuaskan para pelanggan.

Hal kurang mengenakan itu dialami oleh salah satu anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi Budiono, Ia mengaku, beberapa hari yang lalu dirinya mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya dari oknum petugas PDAM Tambelang.

Menurutnya, oknum petugas PDAM Tambelang yang memasang meteran air bodong di rumahnya. Dirinya mengetahui bahwa meteran tersebut bodong, setelah dua bulan tidak ada tagihan dari PDAM.

Mengetahui itu, dirinya langsung memberikan teguran kepada petugas PDAM Tanbelang. Selang beberapa hari kemudian, kilo meter air di rumahnya diganti oleh petugas PDAM dengan warna putih, sebelumnya kilo meter warna biru. Hanya saja, sampai sekarang belum ada tagihan yang masuk.

“Saya sudah pasang beberapa bulan, tapi sampai detik ini tidak ada pihak PDAM yang ke rumah untuk memberikan kwitansi tagihan, makanya saya sebagai pelanggan mau bayar dengan cara apa. Minimal kontak tagihan PDAM punya, tapi sampai detik ini tidak ada pemberitahuan,” ungkapnya.

Budiono yang merupakan Ketua DPD Perindo Kabupaten Bekasi sangat menyanyangkan hal itu. Dirinya yang merupakan wakil rakyat saja masih mendapat perlakuan seperti ini, bagaimana dengan masyarakat biasa. “Ini saya sebagai wakil rakyat, masih saja seperti ini. Apalagi ke masyarakat biasa. Harapan saya petugas PDAM Tambelang dievaluasi, karena ini perusahaan milik daerah,” tuturnya.

Bahkan dalam dua pekan terakhir dirinya juga mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat atau pelanggan PDAM yang berada di area Tambelang, terkait kualitas air dari PDAM sangat buruk, karena sangat keruh. Sedangkan tarif PDAM dinaikan, tentunya itu tidak sebanding yang didapatkan pelanggan.

“Ini sudah terjadi sejak dua sampai tiga Minggu yang lalu, warga sering mengeluhkan ke saya, sebagai wakil rakyat di Tambelang,” ujarnya, Senin, 5 Desember 2022.

Sebelumnya, Budiono menyebut, sempat membicarakan keluhan masyarakat itu secara langsung ke petugas PDAM yang berada di Kecamatan Tambelang. Namun sayangnya sampai sekarang tidak ada tanggapan atau respon perbaikan pelayanan.

“Saya sempat bicara secara lisan mengenai keluhan masyarakat, tapi tidak digubris. Buat apa mereka dapat gaji belasan juta, kalau masyarakat tidak mendapatkan kualitas yang bagus,” tukasnya.

Sayangnya, sampai berita ini diterbitkan petugas PDAM Tambelang belum ada yang bisa dimintai keterangan mengenai itu.(Red/Wati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *