Mulai Kesulitan Air, Warga Gunakan Air Kali Cihoe

Bekasi,mascipol.id – Awal musim kemarau pada Agustus 2023, sejumlah warga di pinggiran Kabupaten Bekasi, mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Terhitung, sejak bulan Juli lalu. Warga di Desa Ridogalih, mulai kesulitan mencari air bersih. Padahal, di lokasi Desa tersebut, sudah ada tempat penampungan untuk menampung air di Kampung Cihoe.

Namun, pada musim kemarau seperti saat ini warga mengaku masih kekurangan air bersih, karena sumber air mulai kering saat musim kemarau.

Mak Iti (55) warga Kp. Cihoe RT 001/005, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, dirinya harus mengambil air di kali pada saat sore dan pagi.

“Di kali cari air, ya buat cuci baju, mandi. Soalnya air sumur kering, sumber airnya kalau musim kemarau gini kering airnya,” ujar mak Iti.

Sementara itu, Kepala Desa Ridogalih Komarudin, melalui Sekdes mengaku, jika warganya sejak awal Juli lalu, mulai merasakan dampak dari musim kemarau.

“Iya kekurangan air (bersih), sudah kering. Ya karena belum ada hujan,” kata Alex, Sekdes Ridogalih. Senin (14/08/2023).

Alex mengaku, jika warga sudah mulai kekurangan air ini, padahal saat ini belum memasuki puncak musim kemarau. Bahkan, untuk keperluan mandi cuci kakus mereka kesulitan.

Untuk mengatasi hal itu, biasanya warga setempat harus mencari air di sungai, bahkan sejauh 2 kilometer yang berada di perbatasan kampung Hanjuang. Mereka harus jalan untuk mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Mereka ambil air di kali Cihoe dan mandi kayak tadi,” tuturnya.

Ia berharap, agar pemerintah bisa memberikan bantuan atau solusi permanen pada warga. Sehingga pada saat musim kemarau warga tak kesulitan mencari air bersih.

“Ya harapannya bisa dapat air, dengan mudah. Kalau bisa airnya bisa mengalir sampai ke rumah-rumah,” katanya.(Wati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *