FARM FIELD DAY DAN PANEN PADI SLPTT PADI DI JONGGOL

Bogor, mascipol.id – Farmers Field Day (FFD) dan Panen Padi Slptt Padi Sub Kegiatan Pembentukan dan Penyelengaraan Sekolah Lapangan Kelompok Tani Mekar 1 di Kp. Ciukuy Rt. 02/04 Desa Singasari, Kec. Jonggol, Kab. Bogor dihadiri oleh, Plt. Kadis Tanaman pangan holtikultura Kab. Bogor Tatang Mulyadi Sp.,Sp.Mi, Kabid Penyuluh Pertanian Suhendra SE, Danramil Jonggol Mayor Arm Edi Suryana, Sekcam Jonggol Badarudin S.Sos., M.Si.,Bhabinkamtibmas Ds.Singasari, Kepala UPT Kec. Jonggol , Sekdes Desa Singasari, Ketua DMI Jonggok, Babinsa Desa Singasari , dan perwakilan petani Kecamatan Jonggol, 30 Agustus 2023.

Kegiatan di mulai dengan pelaksanan panen padi bersama , yang ditanam dilahan Kelompok Tani Mekar 1dengan luasan 1 ha, Padi Varietas Baroma baru pertamakali ditanam di Kabupaten Sambas dengan penggunaan Pupuk Organik, gerakan petani pro organik dimulai dari pengolahan lahan dengan penerapan asam humat, kohe, POC, hingga pengengendalian hama dengan pestisida nabati yang dihasilkan oleh petani setempat. Hasil ubinan Padi Pro Organik di Kelompok Tani Mekar Tani 1 menghasilkan 517 kg atau setara 3,2 ton/ha, bahkan dibeberapa lahan petani lainnya yang menerapkan Padi Pro Organik dapat mencapai 5,5 ton/ ha.

Plt. Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kab. Bogor Tatang Mulyadi dalam sambutannya juga menyampaikan gerakan tani pro organik, mampu menekan biaya produksi dan ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia serta penanaman mampu meningkatkan NTP Khususnya petani padi di karenakan harga jual lebih tinggi.
Masih dikesempatan yang sama Kepala Kabid Penyuluhan Pertanian Suhendar, menyatakan bahwa esensi kegiatan pro organik di Kelompok Tani Mekar Tani 1 sudah mencapai sasaran pelaku utama, BPP Selakau sebagai lokasi Sekolah Lapang sudah membuktikan bahwa strategi teknologi lokal bisa mengatasi berbagi persoalan kelangkaan pupuk hingga dampak elnino.
Danramil Jonggol Mayor Edi Suryana optimis dengan keberhasilan penggunaan pro organik di Kecamatan Jonggol, petani mampu melanjutkan budidaya padi pro organik secara swadaya pada musim tanam berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *