Siaga Bencana, Relawan Ahlus Sunnah Gelar Pelatihan Water Rescue

Siaga Bencana, Relawan Ahlus Sunnah Gelar Pelatihan Water Rescue

Bekasi, Mascipol.id . Menghadapi situasi La Nina dengan curah hujan yang tinggi, Ahlussunah Jabotabek mengelar latihan Bersama Water Rescue pada Ahad (14/11). Selain agar siaga bencana, para peserta juga diharapkan dapat lebih mempererat silaturahmi dengan sesamanya melalui pelatihan ini demikian kata Hendra ketua Peduli Muslim Jabotabek

Bekasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa pada November ini sebanyak 38% zona musim (Zom) akan memasuki penghujan. Bersamaan dengan itu curah hujan bakal di atas normal karena fenomena La Nina.

Beberapa daerah rawan banjir di Jabodetabek juga sudah dipetakan, terutama di wilayah Jakarta. Kemudian disusul beberapa daerah pesisir di Jakarta Tangerang, Kerawang dan Bekasi yang dianggap rawan banjir akibat curah hujan deras.

Menyikapi hal itu, beberapa lembaga antara lain, Komascipol, Petualangan muslim, Mufland, Peduli Muslim, Al Ummahat, Asy Syamil.com Markaz Bersama As-sunah, Dkm mushashi peduli, dll mengadakan pelatihan kesiapsiagaan bencana Water Rescue yang digelar di Danau Ciberem Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Ahad (14 /11). Di antara peserta ini juga ada perwakilan beberapa Koordinator Daerah Masyarakat Relawan Indonesia di Jabodetabek.

“Materi pelatihan meliputi pengantar tentang water rescue, latihan kebugaran fisik, pengenalan perlengkapan, maintenance tools. Selain itu pelatihan pengoperasian perahu, penanganan korban saat evakuasi, dan terakhir simulasi latihan langsung di perairan,” ujar Abu Taqo Mufland.

Para peserta juga dilatih untuk menyelamatkan korban dalam kasus bencana banjir. Kemampuan ini bertumpu pada urusan water rescue, atau kemampuan menyelamatkan nyawa korban yang terjebak dalam air. Abu Taqo menambahkan, sebelum jauh masuk ke fase pemulihan, tentu permulaan yang paling penting adalah fase kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Para peserta pelatihan dibekali dengan kelengkapan mulai seperti perahu landing craft rubber (LCR), helm, pelampung, dayung, ring buoy dan perlengkapan penunjang lainnya.

Peserta juga berlatih cara mengendalikan perahu, mendayung, berenang, evakuasi korban, materi dasar medis penolongan pertama serta pemeliharaan perahu. “Kami berharap para peserta mampu dalam hal tanggap darurat menghadapi bencana, yang kapan saja bisa terjadi. Selain itu, insyaallah dengan berkumpulnya para peserta ini, bisa menambah keakraban tim serta koordinasi menjadi semakin baik. Sehingga lebih maksimal lagi dalam membantu masyarakat,” Kata ketua Harian Komascipol.

Melalui pelatihan ini, Ibnu Sutadi berharap juga dukungan para dermawan dalam kesiapsiagaan bencana. “Kita tentu tidak mengharapkan bencana, namun alangkah baiknya persiapan terus kita matangkan, sehingga siap untuk menghadapi situasi apapun.

Bagus ketum komascipol mengatakan pelatihan ini penting untuk tetap menjaga kebersamaan serta melatih kemampuan individu dan team , selain bertujuan untuk melihat kesiapan relawan dalam menghadapi bencana banjir, juga sebagai ajang ukhuwah.

Kegiatan ini juga melibatkan potensi lokal setempat, yaitu: relawan telapak dan karang taruna desa cibeureum, sebagai “tuan rumah” lokasi kegiatan.

Harapan nya, kegiatan ini berkelanjutan dan berkesinambungan.

Menurut Bagus Sujoko ketua umum Komascipol, sekaligus pemrakarsa kegiatan ini. Bahwa kesiapan relawan dalam tanggap bencana, harus di iringi pengetahuan, Berupa skill atau ketrampilan dalam rescue. Karena apabila tidak, hal ini akan justru menambah beban kepada para korban..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *